Selasa, 10 Januari 2012

Surah al-Fatihah ( 3 )


Edisi N0: 2-Desember 2009 M/Dzul Hijjah 1430 H

Surah : al-Baqarah ayat : 4

 Terjemahannya : Dan orang-orang yang beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu ( al_qur'an ) dan kepada apa yang diturunkan kepada nabi sebelum kamu, dan mereka beriman kepada hari akhir.

Mukaddimah :
Sebagaimana yang disepakati para Jumhur Ulama, bahwa rukun iman itu ada enam (6) perkara.. dan pada ayat 4 Surah al_Baqarah ini disampaikan iman kepada Kitab Allah, dan iman kepada Hari Akhir.

Setelah dikemukakan di dalam ayat sebelumnya, diantara tanda orang yang beriman adalah : iman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, maka pada ayat ini Allah  menjelaskan sifat orang mukmin yang lain, yakni : mempercayai dan meyakini bahwa Allah telah memberikan ( menurunkan ) kitab atau mush-haf kepada setiap nabi dan rasul sesuai dengan zaman dan umatnya......, seperti : Kitab Zabur kepada nabi Daud as., Taurat kepada nabi Musa as., Injil kepada nabi Isa as. Serta shohiifah ( lembaran-lembaran ) kepada nabi-nabi yang lain.

Bahasan : (A )  Iman kepada Kitab Allah
Percaya kepada kitab Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul sebelum kanjeng nabi Muhammad adalah meyakini bahwa kebenaran ajaran tauhid sejak nabi Adam as. Selalu dipandu dengan kitab maupun shuhuf, sehingga manusia tidak akan mungkin menciptakan kebenaran itu sendiri, atau mengaku sebuah kebenaran mutlak atas inisiatifnya sendiri. Nabi dan rasul saja sebagai manusia pilihan yang diutus menyampaikan risalah kepada umat, masih dipandu dengan kitab maupun shuhuf.
Disamping itu mengimani maksudnya bahwa nilai-nilai tauhid yang disampikan Allah dalam kitab-kitab dan shuhuf terdahulu saling berkesinambungan hingga puncaknya adalah ajaran yang termaktub di dalam al-Qur'anul Karim....

Namun nilai kebenaran yang terkandung dalam syari'at ( laku lampah ) pada umat terdahulu tentu bervariasi dan ber-beda beda sesuai dengan kondisi unat tersebut..... dengan kata lain, bahwa syariat umat nabi Adam berbeda dengan umat nabi Idris, Nuh, Hud, Sholeh dan seterusnya;. Dan karena al-Qur'an merupakan mukjizat terakhir yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir, maka nilai dan syari'atnyapun bersifat merangkum nilai-nilai sebelumnya dan bersifat komplek serta universal ( sangat umum ). Dan semua gerak hidup manusia telah di atur ( secara benar ) dalam al-Qur'an tersebut, sehingga saat ditanya oleh sahabat tentang akhlaq Rasulullah sehingga beliau mendapat gelar " La 'alaa khuluqin 'adhiim " sebagai sosok berakhlak mulia secara paripurna, menjawab bahwa pola laku Rasul adalah " Inna khuluqohul Qur-'aan "                  ( sesungguhnya akhlaq beliau adalah ala al-Qur'an ), sehingga meyakini dan mengimani kitab Allah hikmahnya adalah :

1.      Merasa bahwa seluruh rangkaian hidup, sejak zaman nabi Adam as, hingga kapanpun, manusia tidak bisa lepas dari aturan yang ditentukan oleh Allah, sehingga mencari dan berusaha keluar dari aturan dalam bentuk apapun hanya akan sia-sia saja.
Berpandangan positif, bahwa aturan Allah melalui kitab-kitab dan shuhuf pada dasarnya demi kebahagiaan manusia dan demi kemaslahatannya, bukan untuk mengekang, membatasi atau sejenisnya. Justru dengan aturan yang tertuang dalam kitab-kitab, khususnya al-Qur'an kehidupan manusia menjadi lebih harmonis antara dirinya dan makhluk di sekelilingnya, termasuk manusia, flora dan fauna serta makhluk lain. Hasan al-Banna menyatakan " Ni'mal 'aiysy tahta dhilaalil qur'an " ( hidup yang paling enak adalah dibawah naungan al-quran )

(B ) Beriman kepada hari akhir / Kiyamat
Di dalam ayat 4 Surah al-Baqarah ini juga dibahas tentang rukun iman ke 5, yakni : beriman kepada hari akhir/kiyamat, yakni hari berakhirnya kehidupan dunia yang bersifat fana’, dan keadaan saat datangnya kiyamat itu telah sering dijelaskan di dalam al-qur’an sedemikian dahsyatnya.
Adapun mengenai saat datangnya hari kiyamat tersebut, hanya Allah-lah yang mengetahu, dan tak satu makhluk-pun yang bisa tau tentang waktu dan saat terjadinya, sehingga tidak perlu dipaksakan untuk tahu, meski dalam beberapa hadits Nabi saw, banyak dibahas juga tentang tanda-tanda datangnya hari kiyamat tersebut, namun kepastiannya tetap menjadi rahasia dan hak prerogatif Allah saja.

Yang lebih penting untuk dibahas dalam hal akan datangnya hari kiyamat adalah hikmah dalam meyakininya, sehingga orang yang yakin akan datangnya hari akhir/ kiyamat harus mampu mengambil hikmah dari keyakinannya itu, yakni antara lain :
1.      Mejadi pendorong semangat untuk memperbanyak bekal kelak hidup di alam akhirat, karena telah menjadi keyakinan orang mukmin pada bagian bahasan terdahulu, bahwa akan ada kehidupan kekal nanti di akherat, dan untuk keperluan hidup di alam tersebut diperlukan bekal yang tidak sedikit, karena perbandingan perhitungan waktunya yang begitu mencolok, yakni 1 hari di akherat=1000 tahun di dunia. Dan bekal di alam akherat hanya dapat dicapai dengan (a) kualitas iman dan takwa yang prima dengan mengamalkan secara istiqomah kewajiban ibadah yang telah ditentukan di dalam syari’at baik yang mahdloh ( ibadah yang telah dicontohkan paketnya oleh Nabi saw, seperti sholat, zakat, puasa, haji dll.) (b) dengan amal sholeh/ kebaikan yang bersifat dan berorientasi untuk kemaslahat makhluk ( manusia, tumbuhan dan hewan ) dengan berperilaku terpuji dan tulus ikhlas.
Mempersempit hal-hal yang berakibat buruk di kehidupan akherat, yakni dengan menahan diri utnuk tidak berbuat sesuatu yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala, dengan menjauhi larangan-larangan Allah, baik yang termasuk kategori kecil maupun yang besar, hal ini perlu karena manusia seringkali terpedaya, bahwa dosa kecil itu tidak mempengaruhi amal, padahal dosa-dosa kecil yang sering dilakukan dan diulang, akhirnya akan menjadi besar, dan mungkin juga berakibat tidak mendapat ampunan dari Allah swt.
2.      Meningkatkan kehati-hatian dalam hidup, agar dapat secara istiqomah taat kepada perintah Allah, dan agar dapat menjauhi sekuat tenaga larangan- laranganNya, sehingga tercipta sifat suka muhasabah ( introspeksi) dan sering berfikir panjang tentang akibat sebuah perbuatan yang dilakukan.

Demikian hikmah beriman kepada Kitab Allah ( Al-Qur’an ) dan beriman kepada hari akhir, sebagai bahasan dari ayat 4 Surah al-Baqarah, semoga menjadi pemahaman yang penuh dengan barokah. Amin
Walloohu a’lamu bish-showaab

Tidak ada komentar: